Kalau saja saya mau menyempatkan diri untuk riset pada topik yang ingin saya tulis, mungkin isi blog ini akan berkembang lebih subur.
Muda saja sebenarnya, tentukan topik, riset topik, tulis, dan terbitkan.
Masalahnya adalah hanya di dalam batin saya, ada perang antara 'ingin menulis berkualitas' dan 'tidak ingin memplagiat'.
Pada sisi pertama tidak masalah, pada sisi kedua sangat sulit untuk mendamaikannya. Tidak ingin disebut plagiat maka yang saya rasakan adalah ketidaklancaran dalam menulis.
Maka saya menemukan bahwa artikel-artikel yang membahas tentang meniru atau menulis ulang dengan bahasa sendiri sangatlah bermanfaat untuk mematahkan pola pikir 'tidak ingin plagiat' itu. Sampai sekarang belum cukup berhasil.
Satu kunci yang bagus dalam belajar ternyata salah satunya adalah melakukan parafrase atau menjelaskan dengan bahasa sendiri. Ini jelas menarik bagi saya, pasalnya saya seperti merasa bersalah karena menjelaskan sesuatu dari sebuah buku atau film atau status facebook kalau tidak menyebut sumbernya. Memang lebay, tapi begitulah nyatanya. Sehingga sejauh ini kemampuan saya menjelaskan sesuatu memang sangat kurang, karena pola yang salah ini.
Saran dari akademisi, para ahli, bahwa belajar menjadi lebih efektif bila salah satunya dengan cara menjelaskan dengan menggunakan bahasa sendiri mengafirmasi bahwa jangan takut untuk ngomong sesuatu topik dengan cara sendiri, justru itu yang akan menambah pemahaman.
Risetnya mana?
0 comments:
Posting Komentar
Tentu feedback Anda sangat membangun kemajuan blog ini. Terima kasih banyak atas feedback Anda. Kebahagian senantiasa menyertai Anda. Amin.