Tren adalah hal-hal yang sedang banyak diperhatikan oleh orang. "Diperhatikan" ini bisa saja berupa dibeli, dibicarakan, dipro-kontra, diminati, dst.
Saya punya pemahaman yang kurang tepat dengan kata tren ini. Karena secara natural, apa yang lagi tren agak sulit mempengaruhiku. Entah kenapa. Contoh, sewaktu dulu awal-awal heboh soal smartphone Android, saya termasuk orang yang lambat untuk beli. Bahkan saya tidak mencari tahu apa sih kelebihan Android itu. hahaha...
Saya baru beli karena ingin main game Clash of Clans lebih fleksibel, yang sebelumnya saya mainkan lewat emulator Android PC Bluestack.
Sekarang, saya dapat pandangan yang lebih baik dari kata tren ini. Bahwa diri saya sebaiknya menyukai tren. Ada dua penyebabnya :
Salah satu pebisnis yang tulisan-tulisannya saya sukai mengatakan "pebisnis itu sangat menyukai tren". Meskipun saya bukanlah pebisnis, kata-kata ini cukup menarik bagiku. Dalam kepala saya berkata, "Kalau orang keren seperti pebisnis saja suka dengan apa yang sedang dibicarakan orang atau populer / trending, masak saya malah tidak suka. Pikiran saya pasti ngawur ini."
Ditambah lagi saran dari content writer, bahwa untuk dapat ide menulis, berlangganan situs-situs populer dan perhatikan artikel-artikel yang sedang laris di situs itu setiap harinya beberapa menit saja.
Saya pun jadi teringat oleh peribahasa "Ada gula ada semut". Tren bisa diibaratkan gula, yang semua orang ingin memilikinya.
Menyukai tren akan meningkatkan kesempatan menciptakan tren.
0 comments:
Posting Komentar
Tentu feedback Anda sangat membangun kemajuan blog ini. Terima kasih banyak atas feedback Anda. Kebahagian senantiasa menyertai Anda. Amin.